JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk siap memanfaatkan tambahan likuiditas Rp55 triliun dari celengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit ke sektor prioritas.
Dana ini diharapkan memperkuat fungsi intermediasi bank, sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional melalui pembiayaan produktif. Dengan likuiditas yang lebih kuat, Bank Mandiri dapat memperbesar peranannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menekankan bahwa tambahan dana tersebut membuat kapasitas pembiayaan bank semakin solid. “Dengan tambahan Rp55 triliun, kapasitas pembiayaan kami semakin kuat untuk menopang sektor-sektor produktif yang meningkatkan daya saing ekspor, memperluas lapangan kerja, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam menjalankan peran strategis sebagai mitra pemerintah.
Fokus Pembiayaan ke Sektor Strategis
Bank Mandiri berkomitmen menyalurkan kredit ke sektor-sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Beberapa sektor tersebut meliputi perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM.
Penyaluran kredit ke sektor produktif diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus menciptakan lapangan kerja. Data perseroan menunjukkan minat tinggi masyarakat terhadap pembiayaan.
Rata-rata pencairan kredit untuk nasabah baru secara bank only mencapai Rp24,63 triliun dari total Rp45 triliun per bulan. Angka ini menunjukkan potensi pertumbuhan sektor riil yang kuat di tengah dukungan kebijakan pemerintah.
Kontribusi Terhadap Sektor Riil dan Ekspor
Hingga kini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp960,2 triliun ke sektor riil berorientasi ekspor dan padat karya. Jumlah ini setara dengan 71,88 persen dari total portofolio bank.
Capaian tersebut menegaskan peran strategis Bank Mandiri sebagai agen pembangunan dan mitra pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Novita menekankan bahwa seluruh penyaluran pembiayaan tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan pelaporan transparan sesuai regulasi. Pendekatan ini memastikan dana publik dimanfaatkan secara efektif sekaligus meminimalkan risiko kredit, sehingga sektor produktif tetap mendapatkan dukungan yang optimal.
Optimisme Bank Mandiri dengan Dana Tambahan
“Dengan dukungan Rp55 triliun ini, kami optimistis dapat memperkuat fungsi intermediasi, memperbesar kapasitas pembiayaan, serta meningkatkan kontribusi terhadap proyek-proyek strategis nasional,” kata Novita.
Optimisme ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri siap mendukung berbagai program pembangunan pemerintah dengan profesionalisme tinggi.
Penempatan Dana Pemerintah oleh Kemenkeu
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan celengan pemerintah sebesar Rp200 triliun di lima bank Himbara untuk mendorong perekonomian nasional. Bank Mandiri menerima alokasi Rp55 triliun, sama seperti BRI dan BNI, sementara BTN Rp25 triliun dan BSI Rp10 triliun.
Skema penempatan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Penempatan dana dilakukan dalam bentuk deposito on call konvensional maupun syariah dengan mekanisme tanpa lelang.
Dana pemerintah ditempatkan tanpa batas tenor tertentu, dan imbal hasil yang diterapkan sebesar 80,476 persen dari suku bunga acuan BI (BI-Rate). Penempatan ini difokuskan untuk mendukung pembiayaan sektor riil dan tidak diperkenankan digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara.
Dampak Positif bagi Ekonomi Kerakyatan
Dana tambahan ini diharapkan mendorong ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kapasitas pembiayaan sektor produktif. Dengan likuiditas yang lebih kuat, Bank Mandiri dapat menyalurkan kredit lebih luas, termasuk untuk UMKM dan sektor padat karya yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Langkah ini sekaligus memperkuat daya saing ekspor dan mendukung proyek strategis nasional yang berorientasi jangka panjang. Peran aktif Bank Mandiri sebagai mitra pemerintah menegaskan pentingnya sinergi antara sektor perbankan dan kebijakan fiskal dalam mempercepat pembangunan ekonomi.
Bank Mandiri Perkuat Pertumbuhan Ekonomi
Secara keseluruhan, tambahan likuiditas dari pemerintah memungkinkan Bank Mandiri untuk mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor produktif dan strategis.
Dengan prinsip kehati-hatian, pelaporan transparan, dan fokus pada sektor prioritas, bank dapat memperkuat fungsi intermediasi, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan mendukung program pembangunan nasional secara efektif.